
Unicorn digambarkan sebagai makhluk penyendiri, dan selalu berada dalam hutan magis. Dia memelihara dan melindungi flora dan fauna di dalamnya. Legenda menyebutkan bahwa hutan-hutan ini memiliki musim semi abadi, dimana lingkungan, tanaman dan hewan yang hidup di dalamnya lebih besar dan indah daripada hutan-hutan lainnya. Dapatkah ini menjadi analogi untuk dipertimbangkan manusia?
Seorang manusia yang selalu ramah, baik hati dan memiliki niatan baik terhadap orang lain berpotensial menjadi katalisator bagi keharmonisan dan kerjasama di dalam lingkungan sekitarnya.
Legenda menggambarkan Unicorn sebagai makhluk yang amat pemalu, jika seseorang melihat tanduk tunggalnya akan tertarik dan berusaha memburu hewan itu. Akan tetapi dia akan menunjukkan diri pada mereka yang mempercayai legenda atau memiliki hati dan pikiran yang sangat murni. Gadis suci seringkali menjadi pilihan Unicorn, mereka mempercayainya dan sering menampakkan diri padanya.
Tanduk magis
Unicorn kebanyakan digambarkan memiliki tubuh putih, tanduk yang mengilap dan panjangnya sekitar setengah meter. Tentu saja tanduknya itu mengandung nilai-nilai magis. Dikatakan dalam legenda, Unicorn pernah berperang melawan naga jahat, menyembuhkan luka, menghidupkan kembali orang yang meninggal atau menetralisir minuman beracun. Eropa bukan satu-satunya tempat yang mencatat keberadaan makhluk legendaris ini. China dan Persia (kini bernama Iran) memiliki catatan yang serupa.
Penampakan unicorn diseluruh dunia pada zaman sekarang ini masih berlangsung. Orang China mengganggapnya sebagai salah satu makhluk magis, seperti halnya kura-kura dan burung Phoenix (Hong) dan dianggap sebagai pembawa pesan yang penting.Dari kuda ke Unicorn: mitos atau esoterik
Buku Diana Cooper yang berjudul The Miracle of the Unicorn, menegaskan sifat kedewaan pada makhluk ini, menyamakan mereka dengan kuda putih yang mencapai kesempurnaan pada alam yang lebih tinggi.
Kembalinya kuda-kuda ini secara konstan ke bumi, untuk bereinkarnasi, merupakan jalan pengingat merekauntuk mendapat pelajaran di bumi hingga dapat berubah diri menjadi seekor kuda putih dan dapat terbang ke dalam cahaya yang benderang.
Diana menjelaskan dalam bukunya bahwa begitu banyak orang yang pernah bertemu dengan Unicorn serta berinteraksi dengannya. Diana melihat misi Unicorn adalah untuk menolong manusia dan mendorong manusia untuk memegang teguh tujuan dan visinya, serta mengedepankan kepentingan bersama.
Banyak orang mungkin berpikir ini adalah omong kosong atau khayalan, tetapi mungkin juga terdapat sebagian kecil orang yang mempercayai keajaiban dan tertarik akannya. Bagaimana kalau ini....mirip seperti "Unicorn terakhir", dimana setiap individu menerima sebuah tugas khusus yang harus dijalankan dalam hidupnya? Beberapa diantaranya mungkin dapat mengetahui lebih cepat daripada yang lain.
Ketika seseorang tidak meluangkan waktu yang cukup dari rutinitas keseharian untuk berpikir dan merasakan bahwa hari berpacu lebih cepat tanpa memperoleh sesuatu apapun, mungkin inilah saat yang tepat untuk berhenti sejenak dan menyadari akan tugas yang sesungguhnya.
Jadi bukalah mata Anda, meskipun seekor Unicorn mungkin tidak melintas di depan Anda, akan tetapi mungkin Anda dapat melihat sesuatu yang tersembunyi di baliknya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar