
Acuan paling awal mengenai Kirin atau Qilin dalam bahasa China adalah pada abad ke-5 sebelum Masehi dalam buku Zuo Zhuan. Dari penelitian waktu ke waktu, bentuk awal Qílín dikenali berasal dari bentuk jerapah. Menurut cerita, ketika Zheng He yang hidup pada masa Dinasti Ming membawa dua ekor jerapah kembali ke Beijing dari perjalanannya ke Afrika Timur (sekarang Kenya). Pada waktu itu, dalam bahasa Arab, jerapah disebut sebagai Giri, dan Qílín merupakan panggilan Giri dalam bahasa China pada waktu itu. Kaisar memproklamirkan jerapah sebagai makhluk gaib, sebagai lambang kebesaran dari kekuasaannya.Identifikasi antara Qílín dan jerapah didukung oleh beberapa atribut karena keduanya sama-sama vegetarian dan memiliki sifat tenang. Keduanya juga mampu berjalan di atas rumput tanpa merusaknya, mungkin adalah karena kaki jerapah yang panjang.
Pada zaman Dinasti Míng sekitar tahun 1368-1644, Qílín berbentuk mirip banteng dengan kepala seperti naga dengan sepasang tanduk dan bernyala seperti perhiasan di kepala.
Qílín pada masa Dinasti Qing yang dikuasai oleh orang Manchuria (1644-1912) menjadi binatang yang lebih keramat dan fantastis. Orang Manchuria melukiskan Qílín sebagai suatu makluk dengan kepala dari naga, badan dari rusa, kulit dan badan dengan sisik ikan, kuku dari lembu dan ekor dari singa.
Di Jepang, dari kesenian Jepang menunjukkan gambaran Kirin lebih mirip rusa dibandingkan di China. Perusahaan pembuatan bir Kirin di Jepang dinamai menurut binatang ini, dan kata Kirin juga telah digunakan dalam bahasa Jepang modern untuk menyebut jerapah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar